PEKANBARU (Sangkala.id)-Menyongsong dunia pendidikan tinggi yang makin mengglobal, Universitas Riau (Unri) dan Universiti Selangor (Unisel) Malaysia jalin kerjasama. Ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memory of Understanding / MoU) oleh Rektor Unri Prof Dr Sri Indarti SE MSi dan Rektor/President and Vice Cancellor Unisel Prof Dato’ Dr Mohd Redzuan bin Othman, Jumat pagi (23/8/24) di Gedung Rektorat Unri Pekanbaru.
Lalu, ditindaklanjuti dengan penekenan Memory of Agreement (MoA) antara Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPK), dan Direktur Program Pascasarjana Unri, dengan para dekan/pimpinan fakultas terkait di lingkungan Unisel.
Penandatanganan itu disaksikan Wakil Rektor (Warek) Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Unri Dr Sofyan Husein Siregar MSc, dan Rikmaa binti Hj Mat selaku Panitera Unisel. Hadir para dekan dan pejabat terkait dari kedua universitas.
Rektor Unri Prof Sri Indarti menyambut gembira kunjungan Rektor dan pimpinan Unisel lainnya ke Unri, karena banyak program yang perlu dan dapat dikerjasamakan. Baik, dalam bentuk pendidikan pengajaran, riset maupun pengabdian kepada masyarakat. Sebagai universitas yang siap melangkah ke dunia global, kata Rektor, Unri tidak bisa lagi bermain sendiri dalam mengembangkan diri. “Kita harus membangun kolaborasi akademik dengan banyak perguruan tinggi lain di dunia. Ini sudah suatu keniscayaan,” ujarnya yang diamini oleh Prof Dato’ Redzwan.
Prof Sri juga sempat menjelaskan jumlah mahasiswa Unri yang mencapai 36 ribuan dari 10 fakultas yang ada, terus digembleng untuk menjadi insan-insan akademis yang unggul ke depan. Untuk itu kerjasama internasional terus dilakukan secara bertahap.
"Ada yang kita antar dalam pertukaran pelajar hingga ke Taiwan. Selain itu, kerjasama riset kita dengan beberapa perguruan tinggi, juga terus ditingkatkan. Kita ingin mewujudkan mimpi Unri meraih akreditasi internasional," pungkasnya.
Prof Dato’ Redzwan memandang, hubungan budaya yang kental antara Indonesia – Malaysia, khususnya Malaysia dan Riau, merupakan pintu masuk potensial untuk membangun kolaborasi di antara kedua universitas.
"Saya pikir tahun ini atau paling lambat tahun besok, kita sudah bisa menjalankan program pertukaran mahasiswa (student exchange)," katanya.
Banyak faktor yang mendukung program ini bisa segera dilakukan. Pertama jarak yang dekat antara kedua universitas, sehingga tidak mahal. Kedua, faktor budaya, bahasa dan aspek budaya yang sama.
"Kalau dilakukan pertukaran pelajar, maka bagi mahasiswa hanya akan terasa kuliah ke daerah lain saja. Bukan ke luar negara," katanya yang disambut tepuk tangan.
Dia menjelaskan, mungkin hasil pertukaran mahasiswa ini belum akan terlihat 10-20 tahun mendatang. Tapi, selepas itu, kita akan lihat betapa anak bangsa kedua negara, akan saling akrab dan harmonis.
"Ini modal dasar bagi terjalinnya hubungan persaudaraan yang kekal di antara warga serumpun," tutupnya.
Tiga MoA Langsung Diteken
Sementara itu, tiga naskah MoA yang ditandatangani ialah antara Dekan FEB Unri Dr Alvi Furwanti Alwie SE Mec dengan Dekan Faculty of Business and Accountancy (FBA) Unisel Prof Norhayah binti Zulkifli, Dekan FPK Unri Prof Dr Ir Rifardi MSc dengan Wakil Dekan Faculty of Engineering and Life Science Dr Mokhtazul Haizal bin Mokhtaram, dan antara Direktur Program Pascasarjana Unri Prof Dr dr Dedi Afandi dengan Direktur Center of Graduate School (CGS) Unisel Dr Setyawan Widyarto.
Pimpinan Unisel lainnya yang melawat ke Unri ialah Prof Md Sidin bin Ahmad Ishak (Timbalan Rektor Bidang Akademik, Riset dan Hubungan Industri), Dr Astrid Yulia (Direktur Kantor Urusan Internasional), Dr Hashimah binti Ismail (Direktur Pemasaran), Dr Latifah binti Abdul Latib (Wakil Dekan Komunikasi, Visual dan Komputing), Dr Norazah binti Mohammed Nawawi (Wakil Dekan CGS), dan Dr Zaharuzzaman bin Jamaluddin (Wakil Dekan FBA). Selama di Pekanbaru, mereka didampingi oleh dosen Unri yang alumni S3 Unisel, yaitu Nur Azlina PhD dan Ir Eni Yulinda MP PhD.***