Aceh (Sangkala.id)-Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan bagi korban bencana di enam wilayah terdampak, yakni Aceh Tamiang, Langsa, Lhokseumawe, Pidie Jaya, Sibolga, dan Medan. Aksi ini merupakan bagian dari inisiatif Indosat SIGAP (Siap Tanggap Keadaan Darurat) di bawah program CSR pilar filantropi.
Bantuan yang dikirim mencakup makanan siap santap, logistik bahan pokok, obat-obatan, pakaian, popok bayi, kompor gas, genset, hingga kebutuhan harian keluarga. Seluruh paket dikumpulkan bersama karyawan dan mitra Indosat, lalu disalurkan langsung oleh tim di lapangan agar bantuan tepat sasaran.
Langkah cepat Indosat ini diambil untuk membantu mempercepat pemulihan pasca banjir besar yang menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
"Kami di Indosat percaya bahwa konektivitas bukan hanya tentang jaringan telekomunikasi, tetapi juga tentang kehadiran nyata di tengah masyarakat saat mereka membutuhkan," ujar Agus Sulistio, EVP-Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison.
Ia menambahkan, Indosat akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna memastikan dukungan lanjutan bagi warga terdampak.
"Kami berharap bantuan ini meringankan beban saudara-saudara kita di Aceh Tamiang dan wilayah lainnya," ujarnya.
Selain bantuan logistik, Indosat turut menyediakan kartu perdana IM3 dan Tri untuk mendukung akses komunikasi darurat para pengungsi. Langkah ini penting agar warga tetap dapat berkomunikasi dan memperoleh informasi selama masa pemulihan.
Dua minggu setelah bencana, jaringan Indosat telah pulih 98% di Sumatera Barat, 94% di Sumatera Utara, dan 50% di Aceh. Tim teknis terus bekerja memperbaiki jalur transportasi telekomunikasi serta mengoperasikan sumber daya portable di area terdampak untuk memastikan layanan dasar seperti telepon, SMS, dan data tetap berjalan.
Dengan aksi nyata ini, Indosat menegaskan perannya bukan hanya sebagai penyedia layanan telekomunikasi, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam menghadapi masa-masa sulit dan membangun kembali kehidupan pascabencana.***
