Siak (Sangkala.id)-Pemerintah Kabupaten Siak melalui Tim Fasilitasi Penyelesaian Konflik Hak Hutan dan Tanah (TFPKHH) menjalin kerja sama strategis dengan Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), The Asia Foundation (TAF), dan Jikalahari untuk memperkuat penyelesaian konflik lahan secara adil dan berkelanjutan.
Ketua TFPKHH Siak, Anton Hidayat, menyebut kolaborasi ini mencakup lima fokus utama: advokasi kebijakan, mediasi multipihak, pemetaan sosial, penguatan basis data konflik, serta pelibatan masyarakat dan akademisi. Workshop penguatan kapasitas tim akan digelar Desember 2025.
Menurut Ketua Pokja III, Taupik, kemitraan ini menerapkan konsep pentahelix, menghubungkan pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media dalam satu forum penyelesaian.
Dukungan TAF diarahkan pada penguatan kapasitas daerah, sementara ICEL dan Jikalahari membantu pengembangan SOP dan platform manajemen konflik. Pemerintah Siak berharap, langkah ini menjadi model nasional penyelesaian sengketa lahan berbasis dialog, hukum, dan keberlanjutan.***
