Siak (Sangkala.id)-Kabupaten Siak penerima terbanyak program Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) tahun 2025, total 23 titik dengan nilai Rp36,8 miliar dari APBN.
Kabar gembira ini disampaikan Bupati Siak, Dr. Afni Zulkifli, usai bersilaturahmi ke Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian PUPR, Senin (1/12/2025).
"Bantuan ini sangat berarti bagi petani Siak yang selama ini kesulitan air untuk sawahnya," ujar Afni.
Ia menilai, program JIAT menjadi solusi cepat mengatasi kelangkaan air pada musim tanam, sekaligus menjaga stabilitas produksi pangan daerah.
Selain JIAT, Pemkab Siak juga menyoroti pendangkalan saluran tersier yang menghambat aliran air ke lahan.
"Perbaikan jaringan tersier adalah kebutuhan mendesak agar distribusi air lebih lancar," tegasnya.
Afni menambahkan, pihaknya akan kembali mengajukan tambahan titik program JIAT tahun depan. Di sisi lain, Pemkab juga tengah menyiapkan solusi jangka panjang melalui rencana pembangunan waduk atau long storage seluas 100 hektare.
"Waduk ini diharapkan menjadi sumber air stabil bagi pertanian. Kami butuh dukungan dari kementerian terkait untuk proses pelepasan kawasan demi kepentingan rakyat dan ketahanan pangan," tutup Bupati perempuan pertama di Siak itu.***
