Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkomitmen dalam pelestarian lingkungan dan ekosistem di wilayah kerja (WK) Rokan. Sebagai perusahaan migas yang memiliki visi global, PHR senantiasa mendukung gerakan peduli lindungi alam dan ekosistem di sekitar daerah operasi.
Bersama anak-anak muda Riau, PHR meramaikan kampanye peduli alam dan lingkungan di Taman Hutan raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas, Rabu (26/6/2024) yang digelar UPT Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Tahura Minas. Pesan pelestarian lingkungan digaungkan anak-anak muda pecinta lingkungan lewat 'Festival Musik Tahura SSH 2024'.
Dalam operasi yang bersinggungan langsung dengan wilayah konservasi, PHR terus berupaya memperhatikan aspek lingkungan di tengah upaya menjaga ketahanan energi nasional.
"PHR senantiasa menjaga hutan dan satwa di manapun daerah operasinya. Aspek lingkungan menjadi perhatian utama dalam setiap aktivitas dan kinerja yang berkelanjutan," kata Manager External Communications & Stakeholder Relations South PHR Wan Dedi Yudishtira.
PHR mendukung pengembangan Tahura SSH Minas sebagai ikon kebanggaan Provinsi Riau. Bersama DLHK Riau, PHR bekerja sama dalam mendukung pengembangan potensi dan pengelolaan konservasi Tahura SSH Minas.
Dalam hal ini, turut bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan IPB untuk penyediaan Detail Engineering Design (DED) dan kajian konflik serta kajian kelembagaan. Kolaborasi ditandai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam upaya mewujudlan visi dan misi Riau Hijau.
"Dengan kolaborasi ini diharapkan dapat menjadikan Tahura SSH kian lestari serta menjadi tempat wisata dan edukasi bagi masyarakat Riau," katanya.
Dalam kegiatan Festival Musik Tahura SSH 2024, PHR turut menghadirkan mitra pelaksana Rimba Satwa Foundataion (RSF) lewat mini expo dengan tema ‘Jaga Hutan Kita'.
PHR juga mendorong pelestarian satwa endemik Gajah Sumatra. Upaya konservasi Gajah Sumatra diperkuat dengan Program Forestry yang melibatkan masyarakat di sekitar area jelajah (home range) gajah liar.
Bersama RSF dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, PHR mendorong pemulihan habitat gajah dengan menanam tanaman pakan di area perlintasan gajah serta menanam tanaman yang rendah gangguan atau tidak disukai gajah namun bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.
PHR dan RSF juga melakukan pemasangan GPS Collar untuk gajah liar pada habitat Minas dan Duri. Sejauh ini, pemasangan GPS Collar yang dapat mendeteksi pergerakan gajah liar tersebut dinilai berjalan cukup efektif mengurangi interaksi negatif satwa gajah dengan masyarakat sekitar.***