Siak (Sangkala.id)-Suara azan berkumandang lembut di Dusun Mungkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit. Di tengah rindangnya pepohonan dan semilir angin pesisir, Bupati Siak Dr. Afni Zulkifli berdiri di beranda Masjid Sabilul Hidayah yang baru saja diresmikan. Masjid itu istimewa—bukan karena megahnya, melainkan karena dibangun dari infaq dan sedekah jemaah salat Jumat se-Kabupaten Siak.
"Alhamdulillah, azan berkumandang di masjid yang lahir dari semangat kebersamaan masyarakat ini. Semoga membawa berkah dan barokah," ujar Afni dengan senyum hangat, Kamis (9/10/2025).
Peresmian masjid itu menjadi awal dari rangkaian perjalanan panjang memperingati HUT ke-26 Kabupaten Siak. Tidak dengan pesta meriah, melainkan lewat aksi nyata—menyapa rakyat hingga ke pelosok, membagikan sembako, santunan, dan menebar semangat berbagi.

Dari pusat kabupaten, Bupati Afni bersama rombongan menempuh perjalanan lebih dari lima jam menggunakan kapal kecil. Ombak dan lumpur tak menghalangi langkah mereka menuju masyarakat di kawasan pesisir.
Di Mungkal, selain meresmikan masjid, Baznas Siak juga menggelar khitan massal dan pemberian santunan bagi warga kurang mampu. Anak-anak tampak sumringah, sementara para orang tua menatap dengan mata berkaca, bahagia karena pemerintah hadir langsung di tengah mereka.
Dari Mungkal, rombongan melanjutkan perjalanan ke Teluk Lanus dalam program "Jumat Bersedekah".
Di sana, Bupati Afni menyerahkan bantuan sembako hasil sedekah pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Siak. Namun yang lebih menyentuh, ia turut membagikan foto Sultan Siak dan Permaisuri kepada warga.
"Masih banyak masyarakat di pelosok yang belum pernah melihat foto Sultan secara langsung. Kami ingin foto ini dipajang di rumah, sekolah, atau fasilitas umum sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan budaya kita," tutur Afni.
Tak berhenti di situ, Bupati Afni memilih menempuh jalur darat menggunakan sepeda motor trail untuk menjangkau rumah warga lanjut usia dan masyarakat yang tak mampu datang ke lokasi kegiatan.
Rumah-rumah sederhana di tepian hutan menjadi tujuan berikutnya. Beberapa warga bahkan meneteskan air mata saat Bupati tiba di depan pintu mereka.
"Banyak yang tak menyangka kami datang. Tapi justru dari situ kami belajar—bahwa kebahagiaan bisa tumbuh dari sapaan sederhana," kata Afni lirih.
Perjalanan Bupati Afni dan rombongan belum berakhir. Mereka dijadwalkan bermalam bersama masyarakat Teluk Lanus, Jumat (10/10), melanjutkan kebersamaan di bawah cahaya lampu minyak dan langit penuh bintang.
"Ini bukan sekadar agenda kerja. Ini cara kami mendekatkan hati, mendengar langsung suara rakyat," tutup Afni dengan senyum penuh makna.
HUT ke-26 Kabupaten Siak kali ini bukan hanya perayaan usia daerah—tapi juga refleksi tentang kedekatan pemimpin dan rakyatnya, yang menyatu dalam langkah sederhana dan niat tulus membangun dari pinggiran.***