Siak (Sangkala.id)-Setelah sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Kabupaten Siak kembali digeliatkan. Bupati Siak, Dr. Afni Z, M.Si, menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dengan menambah anggaran dan menata ulang pelaksanaan MTQ agar lebih bermakna.
"MTQ wajib terlaksana di Siak. Bahkan kalau anggaran tak ada sekalipun, jangan sampai hilang. Waktu saya kecil, kami pernah lomba pakai lampu colok. Artinya esensi syiar itu yang utama, bukan astaka megah atau bazar," tegas Afni saat berkunjung ke Kantor LPTQ Kabupaten Siak, Jumat (3/10/2025).
Afni menyoroti praktik lama, di mana pembangunan astaka kerap lebih mahal ketimbang penghargaan bagi qari, qariah, maupun ustaz pembina.

"Ini harus kita tata ulang. Jangan terbalik. Kita harus kembali ke niat awal, memuliakan Alquran, bukan memuliakan proyek," ujarnya.
* Jadwal MTQ Kembali Normal
Pengurus LPTQ Siak, Drs. H. Wandi Utama, M.Pd, menyebut, setelah tertunda akibat pandemi pada 2021–2022, pelaksanaan MTQ di Siak sering molor. Tahun ini, LPTQ bersama Pemkab menata ulang jadwal agar kembali ke siklus normal: Januari–Februari STQ kampung, Februari–Maret MTQ kecamatan, Mei–Juni MTQ kabupaten, dan Juli 2026 MTQ Provinsi di Kuansing.
"Dengan penataan jadwal ini, pembinaan lebih terarah, dan esensi syiar Alquran terasa kembali," kata Wandi.
* Dukungan Anggaran Naik
Koordinator Bidang Diklat LPTQ, Nursya, mengapresiasi perhatian Bupati.
"Selama ini anggaran LPTQ sekitar Rp1 miliar setahun. Ibu Bupati berkomitmen menambah agar pembinaan lebih maksimal. Ini bukti nyata untuk membumikan Alquran," ucapnya.
Bupati Afni juga mendorong agar MTQ lebih dekat dengan ruh pesantren. Ia menekankan pentingnya peningkatan bonus bagi qari-qariah dan perbaikan fasilitas LPTQ agar lebih representatif.
"Anak-anak yang berlatih harus nyaman, agar tumbuh cinta pada Alquran," tegasnya.
* Dari Mantan Kafilah untuk Generasi Baru
Sebagai mantan kafilah MTQ cabang Syarhil Quran, Afni mengaku paham betul pentingnya pembinaan. Ia berencana mengumpulkan seluruh pengurus LPTQ kecamatan, Kepala KUA, dan camat saat peringatan Hari Santri 22 Oktober mendatang.
"Saya pernah tiga tahun berturut-turut jadi kafilah. Kunci prestasi ada pada pembinaan dan pengkaderan. Itu yang harus kita perkuat," kata Bupati perempuan pertama di Siak itu.
Afni menutup dengan penegasan bahwa tambahan anggaran, berapapun jumlahnya, harus diarahkan untuk pembinaan.
"Inilah jalan menjaga kemuliaan Alquran di Negeri Istana," pungkasnya.***