Pelalawan (Sangkala.id)-Anggota DPRD Pelalawan Komisi IV meminta kepada perusahaan PT. Peputra Supra Jaya (PSJ) untuk penerimaan tenaga kerja lokal ke depannya diharapkan agar perusahaan wajib menyampaikan datanya ke Disnaker Kabupaten Pelalawan. Diminta perusahaan untuk menyerahkan data karyawan lokal lengkap dengan photo copy KTP dan data CSR juga diserahkan paling lambat satu minggu dari digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini.
Rekomendasi ini terungkap saat digelarnya RDP lanjutan antara PT. PSJ dan DPRD Pelalawan, setelah sebulan sebulannya rapat menemui kebuntuan karena tak dihadiri para petinggi perusahaan. RDP ini digelar dI Ruang Rapat Komisi IV, Selasa (16/9/2025).
Dalam RDP yang dibuka dan diketuai langsung oleh Ketua DPRD Pelalawan, Syafrizal SE ini, dihadiri Ketua Komisi IV Nazaruddin, Wakil Ketua Komisi IV Supratman SE dan anggota Komisi IV Hj. Darmawati. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan diwakili Kabid Disnaker Sukardi, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pelalawan diwakili Kabid Bapenda Leo, serta hadir Presiden BEM institut Teknologi Perkebunan Pelalawan (ITP2I). Sedangkan dari perusahaan hadir Direktur PT. PSJ Sudiono dan humas PSJ Saputra Hidayana.

"Kami harapkan PT. PSJ dalam waktu secepatnya bisa menjalankan rekomendasi yang kami berikan, sehingga tak perlu lagi ada RDP-RDP selanjutnya," kata Ketua DPRD Pelalawan, Syafrizal SE, pada media ini, usai RDP dengan perusahaan.
Sejumlah persoalan mengemuka terkait tenaga kerja lokal dan CSR di PT. Peputra Supra Jaya (PSJ) yang berada di Langgam. Presiden BEM ITP2I mengatakan dari laporan masyarakat bahwa tenaga lokal yang dipekerjakan di PT. PSJ hanya 1 orang saja yang berasal dari Gondai.
"Kemudian CSR PT. PSJ hanya diberikan pada guru mengaji saja, sementara untuk pendidikan tidak ada. Kemudian adanya dugaan bahwa Daerah Aliran Sungai (DAS) limbahnya dialirkan ke Sungai Mamahan," tandasnya.
Direktur PT. PSJ Sudiono bergantian dengan Humas perusahaan Saputra Hidayana atau yang akrab dipanggil Yana menjelaskan bahwa perusahaan pernah melaporkan CSR-nya di tahun 2023 namun agak terlambat dan tahun 2024 siap dilaksanakan untuk guru ngaji. Sedangkan untuk dugaan DAS, perusahaan tidak ada membuang limbah malahan limbah itu dipergunakan untuk pupuk.
"Khusus tenaga kerja di Gondai maka ada 4 orang yang bekerja di perusahaan yang terdiri dari 3 orang security dan 1 orang mandor. Untuk pendidikan, perusahaan akan mempertimbangkan memberi beasiswa pada satu orang mahasiswa ITP2I yang direkomendasikan oleh kampus," tukasnya.
Ditambahkan Wakil Ketua Komisi IV, Supratman SE. Dia mengharapkan keberadaan PT. PSJ yang sudah berdiri hampir 30 tahun itu dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.***(Tom)