BAGANSIAPIAPI (Sangkala.id)-Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Rokan Hilir sukses menggelar Iven Budaya Riau Bertanjak tingkat Provinsi Riau di Gedung LAMR Rohil, Kawasan Perkantoran Pemkab Rohil, Sabtu (13/9).
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam pelestarian warisan budaya Melayu, khususnya tanjak, yang dianggap simbol kebesaran dan martabat orang Melayu.
Acara turut dihadiri tokoh adat, pejabat daerah, perwakilan kabupaten se-Riau, hingga utusan Kesultanan Asahan dan Serdang Baizuri. Tokoh sentral dalam prosesi pemakaian tanjak, DR. DR (HC) Johan Iskandar, menegaskan bahwa tanjak bukan sekadar penutup kepala, melainkan simbol perjuangan menjaga hak dan warisan budaya Melayu.

Staf Ahli Bupati Rohil, Azuar, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan budaya ini dan menekankan pentingnya pemakaian tanjak sebagai bagian dari identitas generasi muda.
Ketua DPH LAMR Rohil, Datuk Jufrizan, menegaskan tanjak harus dimaknai sebagai simbol marwah orang Melayu. Ia mendorong pemerintah daerah bersama DPRD menetapkan regulasi berupa Perbup atau Perda agar lahir Hari Bertanjak.
Sebagai tindak lanjut, LAMR Rohil akan mensosialisasikan budaya Bertanjak ke sekolah-sekolah guna menanamkan kecintaan terhadap warisan budaya Melayu sejak dini.
Iven Budaya Riau Bertanjak ini sekaligus menjadi bukti komitmen LAMR Rohil dalam menjaga dan melestarikan jati diri Melayu di tengah arus modernisasi.***(zal)