BENGKALIS (Sangkala.id)-Sejumlah tokoh lintas suku dan agama di Duri, Bengkalis, bersatu menyatakan dukungannya dan siap memenangkan pasangan Syamsuar-Mawardi (Suwai) pada Pilkada Riau, 27 November 2024.
Hal ini mereka sampaikan saat bertemu langsung dengan Syamsuar pada silaturahmi di rumah Samda yang berada di Kecamatan Batin Solapan, Bengkalis, Rabu malam (4/9/2024).
Pada perhelatan itu, tuan rumah Ir. H. Samsu Dalimunthe mengatakan, bahwa dirinya mendukung Syamsuar sedikitpun tidak ada rasa ragu, iklas dari hati paling dalam. Karena dia tahu betul Syamsuar ini orangnya baik, mudah berkomunikasi.
"Kita semua tahu, di masa kepemimpinan Pak Syamsuar sebagai Gubernur Riau tingkat toleransi di Riau ini sangat tinggi. Inilah pemimpin yang kita cari. Karenanya kita harus bersatu untuk memenangkan Pak Syamsuar karena beliau memang pantas untuk memimpin Riau dua periode," ungkap Samsu.
Ia menjelaskan yang hadir malam itu selain tokoh lintas suku dan agama, ada juga tokoh pemuda, dan pengusaha.
"Yang hadir pada malam ini, mereka semua adalah penantang badai, Pak. Siap bergerak memanangkan Pak Syamsuar," jelasnya.
Kesederhanaan Pak Syamsuar, kata Samsu, sungguh mencerminkan seorang pemimpin yang merakyat.
"Setiap kegiatan masyarakat beliau selalu berusaha untuk hadir, kecuali bila ada tugas di luar dipanggil presiden atau menteri. Jadi, kita tinggal wa beliau dan beliau sangat menjadi komunikasi dengan masyarakatnya," ucap orang tua yang akrab dipanggil pak Samda .
Ungkapan Samda ini juga dia tuangkan dalam spanduk dengan kata-kata cukup menyentuh, "Tidak ada artinya uang sogok untuk memilih pemimpin Riau. Kenal lebih baik bermartabat, Iko Pemimpinnyo Syamsuar-Mawardi . Lanjutkan 2 periode. Riau maju dan bermartabat."
Selain itu ada juga kalimat bijak untuk mengingatkan kepada semua pihak, "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Mari bersatu untuk pemimpin Riau 5 tahun ke depan. Ini orangnya, Syamsuar-Mawardi."
Eko yang memimpin silaturahmi pada malam itu, sempat meminta penjelasan Syamsuar terkait isu politik yang beredar di tengah-tengah masyarakat yang selalu "digoreng" dengan mengatakan, "Dulu kenapa mundur dari Gubernur Riau dan kenapa sekarang mencalonkan diri lagi."
Menjawab isu itu Syamsuar mengatakan,
strategi Partai Golkar pada tahun ini agak berbeda dalam upaya mendulang suara, semua kepada daerah maupun wakil kepala daerah dari partai Golkar harus maju.
"Semuanya berhasil, bahkan di Riau kita dapat 3 kursi di DPR RI. Sekarang kami ditugaskan lagi maju dalam Pilkada Riau," kata Syamsuar.
Selain dari partai meminta dirinya maju dalam Pilkada Riau, jelas Syamsuar, jauh dari lubuk hatinya terpanggil lantaran begitu banyak aspirasi masyarakat yang memintanya untuk maju. Aspirasi ini ada yang disampaikan langsung kepadanya, ada yang melalui keluarganya.
"Saya mundur jadi Gubernur Riau memang aturan mengharuskan mundur karena saya maju sebagai calon legislatif DPR RI, dan sekarang saya maju sebagai calon Gubernur Riau selain diminta partai, adanya keinginan yang sangat besar dari masyarakat. Kalau saya memikirkan untung rugi, sedap di DPR RI lagi. Misi saya maju sebagai calon Gubernur Riau bukan kepentingan pribadi tapi pengadian kepada masyarakat Riau, apalagi masih ada program saya sebelumnya belum selesai," ungkap Syamsuar.
Jika Pak Syamsuar saja mau mengorbankan kursi DPR RI yang mahal itu, kata Eko, bagaimana dengan kita. "Sudah sejauh mana pengorban kita untuk kemajuan Riau, masa depan anak cucu kita. Padahal kita
cukup ke TPS dan coblos Syamsuar-Mawardi. Apa siap memenangkan Suwai," kata Eko dan dijawab serentak para tokoh lintas agama dan suku itu.***