Pertarungan Afrizal VS Bistamam di Rohil, Siapa Pemenang?

Jumat, 30 Agustus 2024 | 09:43:32 WIB

Peta politik pencalonan kepala daerah di Kabupaten Rokan Hilir telah terlihat secara benderang. Pasangan Afrizal-Setiawan (Asset) yang notabene incumbent akan dilawan tokoh masyarakat Rohil Bistamam-Jhoni Charles (Bijak). Untuk Pilkada Rokan Hilir hanya dua pasang calon yang bertarung

Secara dukungan partai, Afrizal diusung dan didukung oleh 10 partai yang mendominasi pemenangan kursi di DPRD Rohil, ada partai Golkar, PDIP, Demokrat, Gerindra, Hanura, Perindo, PSI, PKS, PKN, Partai Ummat Dan Partai Buruh.

Sementara Bistamam-Jhoni Charles hanya didukung oleh partai Nasdem, PKB, PAN, PPP, serta PBB dan Gelora.

Bistamam merupakan tokoh masyarakat Rokan Hilir. Ia berhasil mendidik anak-anaknya. Salah satunya politikus golkar Karmila Sari, Dua periode di DPRD Riau dan saat ini terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.

Bistamam mengatakan dirinya maju menjadi calon bupati Rohil karena dorongan tokoh dan masyarakat Rohil.

Banyak dari tokoh politik katanya yang mendorong dia seperti H Syamsuar, SF Haryanto, Wan Thamrin Hasyim untuk maju dikontestasi Pilkada Rohil.

"Sudah dua periode saya ditawarkan untuk maju menjadi Bupati Rohil dan dua kali tidak melakukannya," katanya.

Lalu, pada pilkada kali ini ia maju mengingat banyaknya masyarakat yang mengeluh pada pemerintahan sekarang.

Sedangkan Afrizal yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir, dan dia mencalonkan kembali untuk melanjutkan kepemimpinannya periode kedua.

Afrizal yang pada pemilihan kepala daerah lima tahun lalu tidak diperhitungkan. Namun, berhasil memenangkan pemilihan Bupati dan wakil bupati bersama Sulaiman. Walau pada akhirnya Pasangan Afrizal dan Sulaiman pecah di tengah perjalanan kepemimpinan mereka.

Saat ini, Afrizal telah mempersiapkan pondasi dinasti. Anaknya yang dibawa ke Partai Golkar berhasil memenangkan suara pada pemilihan legislatif untuk DPRD Riau. Ada juga adek perempuannya dr Maharani yang akan dilantik menjadi anggota DPR RI menggantikan Syamsuar yang maju jadi calon Gubernur Riau.

Berbicara secara kekuatan, melihat dari dukungan partai harusnya Afrizal telah memenangkan pilkada. Karena seluruh partai 'Gendut' mendukungnya. Tapi, itulah politik, tidak bisa hanya berkaca kepada dukungan partai. Tahun lalu, Afrizal di jolimi partainya sendiri, dan didukung partai kecil saja. Namun tetap juga berhasil memenangkan pilkada. Saat ini, dirinya memegang seluruh partai besar, apakah langsung bisa memenangkan pilkada?

Belum tentu, Afrizal harus melihat latar belakang Bistamam, seorang tokoh masyarakat Rokan Hilir yang tidak banyak bermain dikancah politik. Bisa saja ketokohannya yang dilihat masyarakat sehingga berpaling pilihan dari incumbent ke Bistamam. Atau sebaliknya, Afrizal bisa menyapu bersih kemenangan pemilihan bupati dan wakil bupati di Rokan Hilir.

Soal logistik dan keuangan, Afrizal sudah pasti lebih banyak memiliki uang dibanding Bistamam. Afrizal yang merupakan seorang pengusaha, telah mempersiapkan segala sesuatunya, apalagi saat ini dirinya masih menjabat sebagai bupati.

Tetapi, siapa yang akan memenangkan pemilihan bupati dan wakil bupati Rokan Hilir periode 2024-2029 semuanya kembali kepada rakyat. Rakyatlah tuan sebagai penentu kemenangan diantara dua pasangan tersebut.

Kalau rakyat melihat kepemimpinan Afrizal saat ini masih baik, tentu arah matahari masih tetap bersinar kepadanya. Sebaliknya, jika masyarakat tidak lagi berharap kepemimpinan Afrizal, maka pilihan rakyat akan jatuh ke pasangan  Bistamam. Walau banyak uang, dan membayar rakyat untuk memilihnya, masyarakat sudah pintar menentukan arah kehidupan yang lebih baik.

Rakyat boleh menerima uang dari calon, tetapi soal pilihan dan masa depan yang lebih baik, rakyat harus melihat pribadi calon pemimpin lima tahun kedepan, mana yang tulus dan mana yang memanfaatkan untuk kekuasaan.

Semuanya kembali ke tangan rakyat, karena pilihanmu menentukan arah pemerintahan untuk lima tahun kedepan.***

Terkini