Pekanbaru (Sangkala.id)-Punguan Lumban Gaol Boru, Bere dohot Ibebere (Polagabe) Kota Pekanbaru menyalurkan bantuan kepada anggota terdampak banjir. Bantuan diserahkan, Sabtu (8/3/2025) oleh Badan Pengurus Harian (BPH).
Saat ini, Kota Pekanbaru dilanda banjir khususnya diwilayah aliran sungai Siak. Masyarakat telah banyak mengungsi ke posko-posko pengungsian yang didirikan pemerintah. Banjir terparah terdapat di kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir seperti di kelurahan Palas dan Meranti Pandak. Kemudian disepanjang jalan Nelayan dan wilayah Bom Baru.
Banjir juga terdapat di wilayah Kecamatan Limapuluh, terutama di Jalan LKMD yang menggenangi ratusan rumah penduduk.
Melihat kondisi tersebut, Polagabe bergerak cepat untuk memberikan bantuan berupa paket sembako.
"Dalam situasi seperti inilah Punguan harus hadir, tidak melihat besar atau tidaknya bantuan yang diberikan. Tapi, dengan gerakan yang dilakukan punguan dapat memberikan semangat kepada mereka (anggota)," ujar Ketua BPH Polagabe Mangitar Lumban Gaol didampingi Sekretaris Jinto Lumban Gaol saat menyerahkan bantuan.
Ia menyebut, saat ini puluhan kepala keluarga anggota Polagabe mendapat musibah kebanjiran. Terutama yang tinggal di Palas, Rumbai dan Rintis. Beberapa anggota Polagabe katanya telah mengungsi kerumah-rumah keluarga atau tetangga yang tidak terkena banjir.
Mangitar juga mengucapkan terimakasih kepada anggota Polagabe yang telah membantu BPH melalui donasi materi, doa dan saran.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada anggota Polagabe yang telah membantu memberikan donasi berupa materi, doa ataupun saran. Mudah-mudahan dengan bantuan yang kita berikan dapat meringankan beban mereka," terangnya.
- 17.000 Warga Terdampak Banjir
Meluapnya sungai Siak telah merendam ribuan rumah warga kota Pekanbaru. Banjir yang melanda empat kelurahan di Kecamatan Rumbai dan kecamatan Lima puluh ini memaksa lebih dari 17.000 jiwa mengungsi, meninggalkan rumah dan harta benda mereka.
Di tengah genangan air yang mencapai ketinggian pinggang hingga dada orang dewasa, warga Kelurahan Sri Meranti, Rumbai Bukit, Palas, dan Agrowisata berjuang menyelamatkan diri.
Tenda-tenda pengungsian menjadi rumah sementara bagi ribuan warga. Di dalamnya, anak-anak, orang dewasa, dan lansia berdesakan, mencari kehangatan dan rasa aman. Wajah-wajah lelah dan cemas bercampur dengan harapan akan datangnya bantuan.
Berbagai pihak prihatin atas musibah tersebut dengan memberikan bantuan berupa makanan siap saji, sembako maupun tenda-tenda pengungsian. Bantuan logistik, seperti selimut, pakaian, dan obat-obatan, terus mengalir.

Pemerintah siap siaga selama 24 jam, untuk memberikan pelayanan atau bantuan kepada warga. Begitu juga dengan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal yang turun langsung meninjau lokasi banjir bersama istrinya Nindya Ariyani dan jajaran.
Kapolda juga memerintahkan Tim medis dari Dokkes Polda Riau siaga 24 jam, memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang mulai terserang penyakit.
"Kami hadir untuk memastikan mereka mendapatkan perlindungan dan bantuan yang maksimal. Nyawa manusia adalah yang paling utama, dan kami akan memastikan bahwa masyarakat aman," kata Iqbal.
Situasi banjir ini mengkhawatirkan dengan ketinggian air bervariasi 1 meter hingga mencapai 1,5 meter dan terus meningkat.
Di Kelurahan Sri Meranti, sebanyak 1.708 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, tersebar di 13 RW. Sementara itu, di Kelurahan Palas, 980 KK atau mengalami hal serupa, dengan beberapa RW terendam banjir. Total, lebih dari 17.000 jiwa di wilayah Rumbai menderita akibat bencana ini.
Ketinggian air di stasiun pompa pengendali banjir Jalan Nelayan telah mencapai 4,6 meter di atas permukaan laut (mdpl), menandakan situasi yang semakin kritis. Warga yang terdampak saat ini mengungsi di sekitar lokasi banjir, dengan kebutuhan mendesak berupa air minum/air bersih dan tenda untuk tempat berlindung.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki Rahmat Mustika mengatakan langkah-langkah penanggulangan bencana dan penyaluran bantuan sedang diupayakan untuk meringankan beban warga yang terdampak.

"Kami melihat Pemerintah Kota Pekanbaru dan instansi telah mengambil tindakan cepat dan efektif untuk mengatasi bencana ini, termasuk penyediaan posko pengungsian yang layak, distribusi bantuan logistik, dan penanganan kesehatan bagi warga yang terdampak," kata Jeki.
Jeki mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas berwenang. Bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas, sangat diharapkan untuk membantu meringankan penderitaan para korban banjir di Rumbai.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan (BPBD) Riau kini sudah terjadi di 6 daerah di Riau. Yakni, di Rokan Hulu (Rohul), Pekanbaru, Kampar, Indragiri Hulu (Inhu), Kuantan Singingi (Kuansing) serta Pelalawan. Total dampak kejadian bencana hidrometeorologi hingga hari ini tercatat sebanyak 28 kejadian banjir.
"Kalau dihitung data kecamatan, kelurahan, desa terdampak banjir. Rincianya total banjir terjadi di 12 Kecamatan dan 14 desa serta 8 kelurahan di Riau," kata Kepala BPBD Edy Afrizal.***(jin)