Mandau (Sangkala.id)-Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengungkap fenomena mengkhawatirkan terkait meningkatnya jumlah anak yang terpapar paham radikal melalui rekruitmen kelompok teror berbasis daring.
Tren ini terdeteksi melonjak signifikan sepanjang 2025. Temuan tersebut disampaikan dalam kegiatan sosialisasi pencegahan radikalisme yang digelar di Ruang Rapat Kantor Camat Mandau, Kamis (27/11/2025).
Perwakilan Densus 88 menjelaskan, pola perekrutan kini sepenuhnya dilakukan secara online. Pelaku dan korban tidak saling mengenal, namun berinteraksi melalui media sosial terbuka seperti Facebook, Instagram, serta platform game online. Anak-anak dibuat tertarik dengan konten tertentu, diarahkan masuk ke grup terbuka, lalu secara bertahap dipindahkan ke grup privat yang menjadi ruang indoktrinasi.
Densus 88 mengungkap adanya tren baru penyebaran paham radikal yang menyasar anak usia 10 hingga 18 tahun. Mereka dinilai lebih rentan karena kemudahan akses internet, minimnya pengawasan digital, serta faktor sosial yang mempengaruhi kondisi psikologis.
"Kerentanan anak terhadap paparan radikalisme dipengaruhi banyak faktor," demikian dijelaskan dalam sesi sosialisasi.
Faktor tersebut meliputi bullying, kondisi keluarga yang tidak harmonis, kurangnya perhatian orang tua, pencarian jati diri, marginalisasi sosial, hingga minimnya literasi digital dan pemahaman agama.
Camat Mandau, Riki Rihardi, S.STP. menegaskan komitmen pemerintah kecamatan untuk mengambil peran aktif dalam upaya pencegahan.
"Setelah mendengar penjelasan dari Densus 88, kami di Pemerintah Kecamatan Mandau siap berkolaborasi dalam menanggulangi radikalisme, khususnya yang menyasar anak-anak usia dini maupun pelajar. Ini penting demi menjaga keamanan dan ketertiban wilayah Mandau dari pengaruh radikal maupun dampak negatif lainnya," tegasnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan menjadi langkah awal memperkuat kewaspadaan bersama, terutama bagi orang tua, sekolah, dan seluruh elemen masyarakat terhadap modus penyebaran paham radikal di era digital.***(mul)