Hari Ini Riau Gelar Anugerah Prestasi Istimewa Disabilitas 2025, 100 Prestasi Siswa SLB Diapresiasi, Komitmen Inklusi Kian Menguat

Hari Ini Riau Gelar Anugerah Prestasi Istimewa Disabilitas 2025,  100 Prestasi Siswa SLB Diapresiasi, Komitmen Inklusi Kian Menguat

Pekanbaru (Sangkala.id)-Hari Disabilitas Internasional 2025 menjadi momentum bersejarah bagi dunia pendidikan Riau. Siang ini, Balai Serindit Gedung Daerah akan menjadi saksi digelarnya “Anugerah Prestasi Istimewa Disabilitas”, sebuah helat yang diprakarsai Dewan Pendidikan (Dewandik) Provinsi Riau sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras, bakat, dan pencapaian luar biasa para penyandang disabilitas.

Acara yang baru pertama kali digelar dalam skala besar ini akan menampilkan berbagai prestasi membanggakan dari Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Riau, serta memberikan apresiasi kepada organisasi disabilitas, lembaga, instansi, dan perusahaan yang konsisten menjalankan program inklusi.

“Prestasi Mereka Menembus Daerah Hingga Internasional”

Ketua Dewandik Riau, Prof. Dr. Junaidi, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata keberpihakan dunia pendidikan terhadap penyandang disabilitas.

"Kami fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di Riau. Ternyata, dari penilaian tim, sangat banyak prestasi yang diraih siswa disabilitas, mulai dari tingkat daerah, provinsi, nasional, bahkan internasional," ujarnya.

Rektor Unilak ini juga menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan kuat dari pemerintah daerah. Saat ini, Provinsi Riau telah memiliki Peraturan Daerah yang mengatur hak-hak penyandang disabilitas, bahkan diikuti oleh beberapa kabupaten/kota.

"Ini membahagiakan. Sudah muncul komitmen bersama untuk menjamin kesetaraan bagi penyandang disabilitas," tambahnya.

Ketua Pelaksana Anugerah Prestasi Disabilitas Riau 2025, H. Fithriady Syam, memastikan seluruh persiapan acara sudah matang.

"Kami menyiapkan penghargaan dan multimedia yang menampilkan ruang lingkup karya dan prestasi. Penghargaan diberikan kepada siswa, lembaga, hingga pihak-pihak yang mendukung eksistensi penyandang disabilitas," jelasnya.

Dari data panitia, setidaknya 100 prestasi istimewa berhasil dihimpun dari siswa-siswa SLB di Pekanbaru, Dumai, Tembilahan, Kuansing, Pelalawan, dan daerah lainnya.

Tak hanya akademik dan seni, beberapa SLB juga menampilkan inovasi kreatif seperti membatik, yang kini menjadi salah satu program kemandirian siswa disabilitas.

> “Hari ini kami juga menyerahkan anugerah untuk corak batik Riau terbaik yang dikembangkan siswa SLB,” ujarnya.

Acara siang ini rencananya akan dihadiri oleh Plt Gubernur Riau, para pimpinan OPD, tokoh masyarakat, instansi pemerintah dan swasta, kepala SMA/SMK/SLB, serta tentu saja para siswa disabilitas berprestasi yang menjadi bintang utama helat ini.

Sejumlah relawan dan pegiat disabilitas juga telah menyatakan kehadiran mereka, memperkuat pesan bahwa Riau menuju provinsi inklusif, di mana setiap anak memiliki ruang berkembang dan dihargai atas kemampuan mereka.***