Koperasi Bumbung Batin Solapan 1 Diantara 108 Koperasi Merah Putih se-Indonesia Siap Operasional

Koperasi Bumbung Batin Solapan 1 Diantara 108 Koperasi Merah Putih se-Indonesia Siap Operasional

Bengkalis (Sangkala.id)-Bupati Bengkalis Kasmarni menghadiri peresmian Koperasi Merah Putih secara virtual di Desa Bumbung, Kecamatan Bathin Solapan, Senin (21/7/2025).

Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Bumbung, Bathin Solapan, salah satu KDMP Mock Up (Percontohan) dari 108 KDMP di seluruh Indonesia. Di Riau hanya ada 4 yakni dari Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu dan Kota Pekanbaru.

Koperasi Merah Putih di Desa Bumbung, hadir sebagai wujud nyata komitmen Pemerintah untuk memperkuat Ekonomi Rakyat berbasis gotong royong. Kehadirannya disambut antusias masyarakat karena menyediakan berbagai layanan penting terintegrasi di satu lokasi, mulai dari kebutuhan pokok, layanan kesehatan, hingga layanan keuangan.

Di koperasi ini tersedia berbagai fasilitas, diantaranya: apotek Kimia Farma, layanan perbankan, pembayaran listrik dan lain-lain, serta Pos Indonesia untuk layanan pengiriman. Selain itu, koperasi juga menjual sembako, Gas LPG, pupuk, serta menyediakan fasilitas cek kesehatan bagi masyarakat.

Bupati Kasmarni mengapresiasi kehadiran Koperasi Merah Putih sebagai lembaga untuk mewujudkan program sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Atas nama pribadi, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, dan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Kehadiran koperasi ini menjadi bukti nyata, pemerintah pusat hadir untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sampai ke desa-desa," ujar Kasmarni.

Ia mengatakan Koperasi Merah Putih bentuk nyata ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong yang sesungguhnya.

"Kami yakin, dengan semangat bersama, koperasi ini bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi, membuka peluang usaha baru, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan ekonomi desa," terangnya.***(Ramd)