Pelalawan (Sangkala.id)-Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Pelalawan (AMMP) menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Aksi yang diikuti sekitar 5.000 orang, menuntut menolak relokasi warga dari Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Aksi dimulai pukul 07.30 WIB, pengawalan dilakukan Personil Polda Riau, Polresta Pekanbaru, Polres Pelalawan yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Afrizal Asri, SIK , Polres Dumai dan Polres Kampar, Personil Brimob Polda Riau, Satpol PP Pekanbaru dan Damkar Pekanbaru yang berjumlah total 1300 personil dengan titik kumpul massa di samping Pustaka Wilayah (Puswil) Riau.
Massa melakukan orasi secara bergantian dengan koordinator lapangan Wandri Saputra Simbolon, Rabu (18/6/2025).
Dalam orasinya, Wandri menyampaikan, masyarakat tidak akan meninggalkan tanah tempat mereka tinggal selama ini.
"Kami datang memperjuangkan hak kami. Relokasi bukan pilihan. Kami meminta difasilitasi bertemu Presiden, bukan hanya janji," tegasnya.
Tokoh lainnya, Abdul Azis yang juga Ketua Wartawan Sawit Nasional menambahkan,
"Kami tetap menjaga kondusifitas, tetapi hak masyarakat jangan diabaikan. Tuduhan perambahan hutan harus dikaji lebih adil.”
Aksi sempat memanas namun tetap dalam kondisi tertib. Sekira pukul 10.40 WIB, Bupati Pelalawan H. Zukri hadir dan menenangkan massa, sekaligus menyampaikan, perwakilan massa akan difasilitasi untuk audiensi dengan Gubernur.
Audiensi berlangsung pukul 11.15 WIB, dihadiri Gubernur Riau H. Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heriawan, Bupati Pelalawan H. Zukri, serta pejabat dari Polda Riau, Polresta Pekanbaru, dan perwakilan massa.
Gubernur Riau menyatakan, tuntutan masyarakat akan disampaikan ke Pemerintah Pusat dan meminta waktu sekitar satu bulan untuk proses penyampaian dan tanggapan.
"Aspirasi masyarakat menjadi perhatian serius kami, dan akan kami sampaikan secara resmi ke pusat," ujarnya.
Kapolda Riau mengimbau aksi tetap damai dan tidak ditunggangi pihak luar. Ia juga menyampaikan akan berkoordinasi terkait pemasangan plang di kawasan TNTN oleh Satgas PKH.
"Ini menyangkut ekosistem, namun semua akan dikaji dan disampaikan secara bijak," kata Irjen Pol Herry Heriawan.
Dalam audiensi, perwakilan massa tetap menegaskan penolakan terhadap relokasi dan meminta adanya jaminan perlindungan serta kepastian hukum terhadap keberadaan mereka di wilayah TNTN.
Sekira pukul 11.45 WIB, audiensi ditutup dan Gubernur bersama Kapolda serta Bupati menemui massa secara langsung untuk menyampaikan hasil pertemuan. Aksi ditutup dengan damai pada pukul 12.00 WIB, dan seluruh massa membubarkan diri dengan tertib.
Selama jalannya aksi, situasi berlangsung aman dan kondusif berkat pengawalan aparat kepolisian dari Polresta Pekanbaru dan Polda Riau. (Tom)