Bersama HGI, PT SLS Bina Petani Sawit Terapkan Pengelolaan Gambut Berkelanjutan

Bersama HGI, PT SLS Bina Petani Sawit Terapkan Pengelolaan Gambut Berkelanjutan

Pelalawan (Sangkala.id)–Menjaga kelestarian dan mendorong praktik budidaya kelapa sawit  ramah lingkungan di area lahan gambut, PT Sari Lembah Subur (SLS) menggelar kegiatan bertajuk "Sinergi Lestari: Pembinaan Petani Sawit Bersama HGI untuk Kelestarian Gambut" di Desa Mak Teduh, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Kegiatan ini menggandeng Himpunan Masyarakat Gambut Indonesia (HGI) sebagai mitra strategis dalam memberikan edukasi kepada petani mengenai pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan. Inisiatif ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan Keberlanjutan PT SLS sebagai bagian dari anak usaha perusahaan kelapa sawit Astra Agro, serta komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan di wilayah operasionalnya.

"Harapannya, mereka semakin percaya diri dan mencintai apa yang mereka lakukan," ujar Kepala Desa Mak Teduh, Suriadi.

Ia menyatakan dukungan dari pemerintah desa atas gagasan dan program-program yang dijalankan oleh PT SLS, khususnya dalam pembinaan petani sawit di lahan gambut.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT SLS yang telah membangun sinergi bersama  masyarakat. Kami berharap kegiatan ini bisa mengangkat perekonomian desa," ujarnya.

Kegiatan pembinaan dilaksanakan, Rabu (28/5) lalu, bertujuan meningkatkan kapasitas petani sawit dalam menerapkan praktik pertanian ramah lingkungan. Selain itu, pemahaman tentang pentingnya menjaga ekosistem gambut sebagai penyimpan karbon dan pengatur tata air sangat perlu diperkuat.

Melalui kegiatan ini, PT SLS juga ingin memfasilitasi transfer teknologi tepat guna dari para ahli kepada petani lokal. Tujuan lainnya yakni membangun kolaborasi multipihak untuk menciptakan model pembinaan berkelanjutan, hingga meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani melalui pendekatan pertanian berkelanjutan.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Administratur PT SLS Frederik WH Sinurat, Kepala Tata Usaha PT SLS Ismail Kadir, Kepala Teknik PT SLS Adi Anugerah Yulius, serta tim sustainability dan kemitraan PT SLS. Hadir pula beberapa tokoh penting dari HGI seperti Prof. Dr. Suwardi, M.Agr., Dr. Budi Nugroho, dan Putri Oktariani, M.Agr., serta Kepala Desa Mak Teduh Suriadi, S.E.

“Petani merupakan ujung tombak dalam pengelolaan lahan gambut. Melalui kegiatan ini, diharapkan lebih meningkatkan rasa cinta mereka terhadap gambut serta memberikan pengetahuan-pengetahuan baru tentang pengelolaan yang baik dan berkelanjutan,” kata Prof. Dr. Suwardi seraya menekankan peran vital petani dalam menjaga kelestarian lahan gambut.

Selain itu, Dr. Budi Nugroho menambahkan bahwa keberhasilan pengelolaan lahan gambut yang menerapkan prinsip berkelanjutan telah terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kegiatan seperti ini tentu sangat berguna untuk membantu dalam meningkatkan produktifitas lahan yang akan berimbas pada perekonomian mereka," terangnya.

Administratur PT SLS, Frederik WH Sinurat dalam sambutannya menyampaikan harapan agar materi yang disampaikan dapat memberikan gambaran nyata kepada para petani.

"Semoga materi yang disampaikan dapat memberikan pencerahan dan gambaran tentang cara pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan," ujar Frederik.

Ia menekankan pentingnya semua pihak menjaga lingkungan, termasuk mengelola gambut dengan menerapkan prinsip-prinsip sustainability.

PT SLS menilai, penguatan kapasitas petani merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, terutama di wilayah ring 1 yang berbatasan langsung dengan perkebunan.

Melalui sinergi dengan pihak akademik dan praktisi seperti HGI, diharapkan lahir model pembinaan petani sawit yang efektif, aplikatif, dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.***(Tom)