Siak (Sangkala.id)-Seorang warga Bungaraya, berinisial AN (50) membuat pengakuan mengejutkan. Kepada awak media, ia jujur mengatakan, telah diperintah membagi-bagikan uang ke sejumlah calon pemilih di TPS 3 Jayapura untuk memenangkan 03.
"Saya jadi koordinator. Sebenarnya ada beberapa koordinator. Diantara yang membagikan itu Jufrizal perawang dan ada Buk Ica juga itu untuk Ibuk-ibuknya. Kalau saya berurusannya dengan Jufrizal," kata AN, Senin (10/4/2025).
AN sendiri menerima uang titipan langsung dari Jufrizal yang kemudian dibaginya ke empat koordinator. Nilainya diperintah Rp500 ribu per kepala.
"Jufrizal bilang targetnya harus dapat 378 suara di masing-masing TPS PSU. Uangnya dikasi langsung cash dan disuruh terus tambah nama lewat koordinator," kata AN.
AN sangat meyakini, perihal pembagian uang ini diketahui langsung Paslon.
"Kami pernah bahas soal ini pada rapat yang dihadiri beliau (Alfedri) di rumah Habib, ada Jufrizal juga," katanya.
Seiring waktu AN menyadari, apa yang dilakukannya salah secara hukum. Apalagi dari beberapa kali rapat, ia menyadari ada yang tidak beres.
"Saya merasa bersalah menyebar uang begini. Saya merasa hak orang lain didzolimi. Selain itu saya sangat takut sekali ketahuan dan ditangkap polisi. Keluarga saya juga marah. Makanya saya tidak mau lagi," katanya.
Ketika ditanya kenapa tidak melapor ke Bawaslu saja? AN menyebut "Saya takut karena katanya pemberi dan penerima kena sanksi pidana. Keluarga saya juga merasa takut. Kami cuma rakyat kecil biasa," ujarnya.
Sementara itu di akun medsosnya, Jufrizal memberi bantahan soal namanya yang disebut-sebut terlibat pembagian uang di Jayapura, Bungaraya.
"Banyak keluarga saya di sana," ngakunya. Pengakuan ini jelas tidak sejalan dengan fakta lapangan, karena buktinya suara paslon 03 pada Pemilu lalu anjlok di Bungaraya. Baik di TPS maupun tingkat Kecamatan, Paslon 03 dinyatakan kalah.
Bantahan yang sama juga datang dari Ica. Mantan Caleg PAN ini, kepada media Sangkala.id ketika dikonfirmasi Senin (10/3/2025) mengatakan tidak benar terhadap isu itu.
"Tidak ada itu pak," kata Ica.
Ica juga menyebut heran kenapa namanya dibawa-bawa. "Saya juga tak tau pak, kenapa nama saya dibawa-bawa. Padahal saya tidak melakukannya, " Terang Ica. ***