Siak (Sangkala.id)-Kamis pagi itu, deretan truk berhenti berbaris rapi di halaman sebuah lapangan di Kabupaten Siak. Mesinnya menderu pelan, namun suasana di sekitarnya justru terasa hangat. Relawan berlalu-lalang, memeriksa tumpukan logistik-mulai dari beras, air mineral, selimut, hingga kebutuhan darurat lainnya.
Di balik kesibukan itu, ada satu tujuan besar: mengirim harapan bagi saudara-saudara yang sedang berduka di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Puluhan truk tersebut diberangkatkan sebagai bagian dari gerakan solidaritas masyarakat Siak.
Bupati Siak, Dr. Afni Zulkifli, hadir melepas langsung keberangkatan bantuan itu. Dengan suara yang tertahan penuh empati, Afni menyampaikan bahwa derita masyarakat di wilayah bencana juga dirasakan masyarakat Siak.
"Duka mereka adalah duka kita. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat menunjukkan tingginya kepedulian warga Siak terhadap sesama," ujarnya.
Kepedulian itu memang terasa nyata. Bantuan bukan hanya datang dari lembaga pemerintah, tetapi juga dari mahasiswa, pelajar, warga NU Siak, PMI, hingga berbagai organisasi non-pemerintah. Mereka bergerak cepat, menghimpun donasi dalam waktu singkat. Kantong-kantong logistik pun terisi, menjadi simbol tangan-tangan yang terulur dari satu daerah ke daerah lain.
Untuk memastikan bantuan tiba secepat mungkin, pengiriman dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara. Setiap moda transportasi dipilih agar tidak ada waktu yang terbuang, sekaligus menunjukkan komitmen besar masyarakat Siak dalam meringankan beban para penyintas bencana.
Tak hanya logistik, bantuan uang tunai yang disalurkan melalui Baznas Siak juga terus mengalir, menandakan betapa kuatnya budaya gotong royong di daerah itu. Pemerintah daerah mengapresiasi setiap rupiah, setiap tenaga, dan setiap doa yang diberikan.
Bupati Afni pun mengajak masyarakat untuk terus berbagi. Ia mengimbau agar warga menyalurkan infaq dan sedekah pada hari Jumat selama dua pekan ke depan sebagai bentuk dukungan lanjutan.
“Harapan saya, apa yang kita lakukan hari ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” tuturnya.
Sementara truk-truk itu perlahan mulai bergerak meninggalkan Siak, orang-orang yang hadir hari itu larut dalam rasa bangga sekaligus haru. Dari kabupaten kecil di tepi Sungai Siak, sebuah pesan besar kembali ditegaskan: kepedulian tidak pernah mengenal jarak.***