Siak (Sangkala.id)-Pilkada Siak telah diumumkan KPU dimenangkan oleh Paslon 02 Dr.Afni-Syamsurizal. Paslon 01 Irving-Sugianto telah langsung menerima hasil Pilkada, namun tidak dengan Paslon 03 Alfedri-Husni yang tak lain adalah pasangan incumbent. Mereka menggugat KPUD Siak ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Melihat dinamika politik yang ada, relawan Paslon 02 atau yang biasa disebut GAS (Gebrakan Afni-Syamsurizal) menggelar doa bersama. Pelaksanaannya digelar secara mandiri oleh berbagai simpul relawan di banyak Kecamatan.
"Selain doa bersama guna kelancaran di MK, kami juga gelar syukuran kemenangan. Bagaimanapun hasil Pilkada Siak sudah jelas bahwa pemenangnya Ibu Afni dan Pak Syamsurizal. Ini hasil perjuangan rakyat. Kami menolak adanya upaya-upaya gugatan yang tujuan utamanya adalah menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU). Jika ada PSU hanya akan menimbulkan kerusuhan di tengah masyarakat Siak yang cinta damai. Kami akan siap turun ke jalan jika PSU terjadi," ungkap Lilik Rahayu, Ketua tim relawan perempuan BERAZAM Kecamatan Tualang, Senin (9/11/2024).
Lilik menegaskan bahwa selama pelaksanaan Pilkada, paslon 02 selaku pemenang tidak ada melakukan pelanggaran Pemilu, hal ini dibuktikan dengan tidak adanya laporan ke Bawaslu yang ditindaklanjuti sebagai temuan pelanggaran. Justru banyak indikasi kecurangan, baik sembunyi maupun terbuka, dilakukan oleh Paslon 03. Ada puluhan laporan kecurangan dilengkapi bukti dan saksi yang dilakukan Paslon Alfedri-Husni.
"Kami tidak buta dan tuli tentang indikasi kecurangan terstruktur, sistematis dan massif yang dilakukan petahana. Kami dari relawan paslon 02 sudah berjuang di jalur yang benar bersama dukungan rakyat, berpolitik santun dan bersih. Saat Allah sudah beri kemenangan berkat perjuangan tiada henti, jangan lagi dinodai, jangan gores lagi hati kami. Tolong petahana berilah contoh baik. Jangan demi nafsu berkuasa mengorbankan ketentraman rakyat Siak," tegas Lilik.
Hal senada juga disampaikan tim koalisi dari Kecamatan Koto Gasib, Indah. Mereka secara bergiliran menggelar syukuran dan doa bersama demi kelancaran proses di MK.
"Kebahagiaan pendukung tidak lagi terbendung. Tidak mudah untuk kami memenangkan pertarungan ini di tengah kuatnya tekanan sana sini. Rakyat sudah memilih, tapi ternyata ketika sudah ada pemenang, yang kalah tidak terima. Rakyat menolak keras adanya PSU karena sama artinya tidak percaya pada penyelenggara Pemilu yang sudah bekerja dengan baik," tegasnya.
Sementara itu Aryan, relawan millenial menyatakan pihaknya akan siap mengawal berbagai bentuk kecurangan Pilkada Siak. Termasuk juga siap untuk turun ke jalan bilamana ada PSU yang diyakininya bagian dari konspirasi pihak tidak siap kalah di Pilkada.
"Mereka yang berkuasa tapi mereka pula yang teriak tentang kecurangan. Kami menghormati upaya hukum di MK. Namun jika hasilnya diputuskan PSU, kami pastikan akan turun ke jalan demi menjaga kemenangan rakyat. Kami menolak PSU Pilkada Siak, karena pelaksanaannya sudah berjalan baik. Jangan sampai ketentraman masyarakat Siak jadi terganggu karena PSU, akibat penguasa mengedepankan nafsu, bukan kepentingan umum," tegas Aryan.***