PT RAPP Raih Penghargaan Program Kampung Iklim Wujud Dukungan dan Pembinaan Terhadap 51 Desa di Riau

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 12:07:12 WIB

Jakarta (Sangkala.id)-PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP)diberikan penghargaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas keberhasilannya membina 51 Desa dalam Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2024. Penghargaan diterima langsung Direktur PT RAPP Mulia Nauli yang diserahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Jumat (9/8/2024) disela rangkaian festival LIKE, di Jakarta Convention Centre (JCC).

Pengharagaan diberikan sebagai perusahaan pendukung pelaksanaan program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat tapak.

Dalam kesempatan yang sama, satu desa binaan PT RAPP, yakni Kampung Sialang Baru, Kabupaten Siak juga berhasil meraih Trophy Proklim Utama dan menjadi satu-satunya desa penerima Trophy ProKlim Utama dari provinsi Riau. Selama periode 2018-2024.

PT  RAPP telah mendampingi sedikitnya 51 desa binaan di Provinsi Riau untuk mengikuti ajang Proklim. Kegiatan Proklim yang dilaksanakan terdiri dari tiga elemen yakni kegiatan adaptasi, mitigasi dan penguatan kelompok masyarakat.

Pencapaian Proklim sendiri merupakan upaya perusahaan yang ambil bagian dalam mewujudkan prioritas nasional di sektor pengendalian iklim dan FOLU Net Sink serta sejalan dengan upaya perusahaan yang merupakan unit usaha dari APRIL Group dalam mendukung tercapainya agenda keberlanjutan perusahaan APRIL2030.

Presiden Direktur PT RAPP Sihol Aritonang menegaskan bahwa perusahaan terus melakukan serangkaian upaya nyata dalam mewujudkan pilar Iklim Positif yang tertuang dalam komitmen keberlanjutan APRIL2030.  

Pada sisi operasional APRIL mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan bersih dalam kegiatan di pabrik.

"Dari sisi pengelolaan lahan, cara kami dalam mengurangi emisi karbon adalah dengan meningkatkan produktivitas lahan dan memperkuat komitmen konservasi dan restorasi. Dari sisi operasional, kami melakukan dekarbonisasi di seluruh aspek operasional dengan berinvestasi pada teknologi dan sains," ujar Sihol Aritonang.  

Sihol menjelaskan, saat ini penggunaan energi terbarukan perusahaan telah mencapai 88,6 persen atau mendekati target sebesar 90 persen. Instalasi panel surya (solar panel) sebesar 26,5 megawatt (MW) dari target 50 MW. Total, APRIL Group telah mencapai pengurangan intensitas emisi karbon produk sebesar 22 persen dari target 25 persen pada 2030.

Penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan  wujud apresiasi KLHK terhadap pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Penghargaan Proklim diharapkan mampu mendorong semakin banyak pihak mengatasi dampak dari perubahan iklim secara bersama-sama, sehingga keberlanjutan lingkungan yang terjaga bagi generasi mendatang bisa tercapai.

Acara Festival LIKE dihadiri perwakilan pemenang, dengan pemberian penghargaan dilakukan langsung Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar didampingi Sekjen KLHK Bambang Hendroyono, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Laksmi Dhewanthi, serta Dewan Pengarah ProKlim, Brigitta Isworo.

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Laksmi Dewanthi menegaskan saat ini pemerintah terus melakukan pengumpulan data komunitas dalam konteks Program Kampung Iklim (ProKlim) oleh para enumerator yang nantinya memuat berbagai komunitas selain adiwiyata, kemitraan konservasi, masyarakat peduli gambut, dan komunitas lainnya.

Pemerintah pada tahun 2024 ini menargetkan sebesar 20.000 komunitas yang bergabung dalam ProKlim. Kolaborasi komunikasi strategi dan konsolidasi berbagai pemangku kepentingan terus dilakukan agar mencapai target yang ditetapkan.

Sementara itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar menyebut Penghargaan Kampung Iklim 2024 diikuti sebanyak 1.842 lokasi. Penilaian untuk pemenang dimulai sejak Januari hingga April 2024 melalui proses desk review dan verifikasi hingga akhirnya tersaring ke dalam nominasi.

Dari hasil penilain, akhirnya terdapat 34 pemenang ProKlim Lestari, dan 55 pemenang ProKlim Utama yang ditetapkan melalui SK Nomor 893/2024 tentang Penerima Penghargaan Kampung Iklim 2024.

"Kita bersyukur kita bisa bersama-sama dalam anugerah ProKlim. Acara ini menjadi bagian dan dalam rangkaian Festival LIKE yang mengangkat 10 tahun kerja-kerja lingkungan dan untuk sustainabilitas. Program telah berjalan selama 13 tahun, terima kasih secara konsisten direncanakan sebagai upaya serius masyarakat seriru untuk mewujudkan pembangunan yang rendah karbon dan berketahanan iklim, khususnya pada tingkat tapak," ujarnya

Menteri Siti Nurbaya menegaskan ProKlim bukan sekadar tempat konservasi iklim, tapi upaya memperlambat perubahan iklim yang menjadi tanggung jawab Bersama. Program kampung iklim merupakan salah satu bentuk nyata aksi masyarakat Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca. Proklim diinisiasi pemerintah Indonesia untuk memenuhi Perjanjian Glasgow dan Paris Agreement

Pencatatan ProKlim terus dilakukan melalui website Sistem Registry Nasional (SRN) yang dikelola oleh KLHK, dan akan terus dilanjutkan untuk menjaring berbagai kampung atau komunitas yang ada di seluruh penjuru Indonesia.

Selain itu, Kementerian akan meluncurkan buku "Gerakan Akar Rumput Bunga Rampai Satu Dekade ProKlim" yang berisi tentang perjalanan program Proklim sejak 2011 lalu hingga berkembang sampai saat ini. Diharapkan dengan peluncuran buku tersebut dapat menjadi pemicu dan pemacu semangat gerakan berbasis masyarakat untuk iklim, lingkungan hidup, dan kehutanan.

"Buku ini memberikan gambaran program ProKlim dari sejak diluncurkan pada 24 Oktober 2011 pada kegiatan nasional summit perubahan iklim di Bali, dan menjadi Gerakan nasional mengenai pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat pada tahun 2016, serta bertransformasi menjadi program komunitas untuk iklim pada bulan Oktober 2023," sebut Siti Nurbaya.

Peran kampung iklim kata Siti Nurbaya sebuah cara dan usaha untuk memperlambat perubahan iklim dengan bersama-sama mengajak seluruh masyarakat yang berperan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Ia berharap ProKlim terus berkembang, hingga mencapai 40.000 lokasi yang mengambil langkah-langkah berkelanjutan.

"Perubahan iklim membawa dampak bagi kehidupan manusia, termasuk berbagai bentuk bencana. Untuk menghadapinya, kita perlu bergandeng tangan dan bekerja bersama dengan negara sahabat untuk bersama menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata, mengurangi gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim," terangnya.***(adv)

Terkini