Pencegahan Menjadi Prioritas, Bupati Siak Siap Kerjasama Semua Pihak Atasi Karhutla

Kamis, 24 Juli 2025 | 10:39:49 WIB

Pekanbaru (Sangkala.id)-Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni memimpin Rapat Koordinasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Rakor menindaklanjuti  Karhutla di Riau yang bertambah luas khususnya di  Rokan Hulu dan Rokan Hilir.

Menteri LHK Raja Juli  menyampaikan, kondisi karhutla di Riau sudah mengkhawatirkan dan perlu penanganan serius.

"Hari ini kita menghadapi tantangan, dibeberapa tempat mengalami peningkatan hotspot dan sebaran asap. Tadi pagi saya langsung melihat kondisi di lapangan," ujarnya, di Balai Serindit, Pekanbaru, Rabu (23/7/2025) sore.

Rakor memperkuat koordinasi Pemerintah pusat dengan pemerintah daerah menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol, mengungkapkan, karhutla di Riau menimbulkan keberatan dari dua negara tetangga Malaysia dan Singapura.

“Kebakaran lahan ini menjadi perhatian kita, karena hari ini sudah dua negara menyampaikan keberatan secara diplomatik. Ini menunjukkan betapa penting posisi Riau dalam penanganan karhutla,” katanya.

Ia menambahkan, titik api terus bertambah meski berbagai upaya pemadaman telah dilakukan, termasuk melalui teknologi modifikasi cuaca oleh BMKG serta penanganan darurat oleh BNPB.

“Berdasarkan pemantauan dan peta kawasan hutan, kebakaran di Rokan Hilir berada di dalam kawasan hutan gambut," ujarnya.

Hanif menegaskan perlunya strategi khusus dan pengerahan pasukan darat secara maksimal, karena pemadaman di lahan gambut sangat kompleks.

“Water bombing efektif di udara, tapi kita butuh pagar betis dan pompa air untuk pemadaman di darat. Kami melihat masih banyak kekurangan mesin dan selang di lapangan,” tambahnya.

Kepala BNPB RI  menyampaikan penguatan pasukan darat dan keterlibatan masyarakat peduli api (MPA) wajib ditingkatkan. Dukungan dari perusahaan atau pemegang konsesi di sekitar lokasi kebakaran juga sangat penting untuk mempercepat upaya pengendalian.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia mendorong adanya sistem patroli dan pengawasan hingga tingkat rukun tetangga (RT) untuk mencegah pembakaran sejak dini.

“Siapa pun yang beraktivitas di kebun, harus ada pengawasan. Edukasi masyarakat juga perlu dilakukan, terutama untuk mengingatkan agar tidak sembarangan membuang puntung rokok,” ujarnya.

Bupati Siak, Afni menyatakan kesiapan daerahnya berkolaborasi dalam mencegah karhutla di Kabupaten Siak.

"Pencegahan harus menjadi prioritas agar kebakaran tidak menyebar luas dan merugikan semua pihak. Kami mengusulkan pembangunan waduk sebagai sumber air, sehingga dapat memudahkan tim Karhutla,” singkatnya.***

Terkini