Pilwako Pekanbaru, Elektabilitas Muflihun-Ade Hartati Versi Axispol Capai 39,4 Persen

Sabtu, 23 November 2024 | 10:00:43 WIB

Jakarta (Sangkala.id)-Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024, lembaga survei Axispol Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait Pemilihan Walikota (Pilwalko) Pekanbaru.

Berdasarkan survei tersebut, pasangan calon nomor urut 1, Muflihun-Ade Hartati, memimpin perolehan elektabilitas dengan skor 39,4 persen.

Hasil survei ini diumumkan pada Kamis (21/11/2024), dengan metode Multistage Random Sampling yang melibatkan 600 responden.

Margin of error survei berada pada lebih kurang 4,38 persen dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung (tatap muka). Selain itu, verifikasi tambahan dilakukan melalui panggilan langsung secara acak kepada responden.

Penelitian ini mencakup periode pengumpulan data dari 25 Oktober hingga 2 November 2024. Dalam hasil survei, pasangan Muflihun-Ade Hartati unggul jauh dibandingkan pesaingnya.

Posisi kedua ditempati oleh pasangan Agung Nugroho-Markarius Anwar dengan elektabilitas 15,4 persen, disusul Edy Natar-Destrayani Bibra (4,9 persen), Ida Yulita-Kharisman (1,7 persen), dan Instiawati-Taufik (1,4 persen).

"Pasangan Muflihun-Ade melejit, unggul dengan selisih 24 persen dari paslon Agung Nugroho-Markarius Anwar dan tiga paslon lainnya menjelang pemilihan yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi," ujar Peneliti Axispol Indonesia, Syahdan Husein seperti dikansir jpnn

Syahdan menjelaskan, sosok Muflihun yang pernah menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Pekanbaru periode 2022-2024 menjadi salah satu faktor penentu popularitas pasangan ini.

Berdasarkan survei, Muflihun dinilai sebagai salah satu pemimpin terbaik di Pekanbaru setelah Walikota Herman Abdullah.

"Masyarakat menilai Walikota Herman Abdullah merupakan pemimpin terbaik dalam sejarah Pekanbaru dengan skor 43,2 persen, disusul Pj Walikota Muflihun 18,4 persen dan Walikota Firdaus 9 persen," jelas Syahdan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Axispol Indonesia, Farhan Abdillah mengungkapkan, pengaruh politik uang dalam menentukan pilihan masyarakat cukup kecil.

Berdasarkan survei, 67,1 persen responden menyatakan tidak setuju dengan politik uang, sementara hanya 24,8 persen yang mendukung praktik tersebut.

"Sebanyak 13,6 persen responden menyatakan akan menerima uangnya, tetapi tidak memilih paslon yang memberikan uang. Sementara itu, 24,7 persen memilih tanpa diberikan imbalan, dan hanya 22,2 persen yang menerima uang serta memilih paslon pemberi uang," terang Farhan.

Dengan hasil survei ini, pasangan Muflihun-Ade Hartati tampaknya memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilwalkot Pekanbaru 2024. Namun, hasil akhir tetap bergantung pada partisipasi masyarakat pada hari pemungutan suara.

Pilkada serentak 2024 akan menjadi momen krusial bagi Pekanbaru untuk menentukan pemimpin baru yang mampu melanjutkan pembangunan kota menuju masa depan yang lebih baik.***

Terkini